ABSTRAK
Salah satu protokol pendukung komunikasi jaringan adalah TCP/IP, protokol ini
diberikan pada setiap komputer yang terhubung pada suatu jaringan agar bisa dikenali
dalam jaringan tersebut. Dalah hal ini setiap komputer diberikan alamat logika (IP
address). Penelitian ini membahas aplikasi untuk menentukan alamat IP dan subnetmask
host pada jaringan perusahaan dengan metode subnetting. Tujuan penelitian adalah untuk
membangun software aplikasi yang memberikan kemudahan pada user dalam menentukan
IP address dan menentukan subnetmask host pada masing-masing departemen yang
terdapat dalam suatu jaringan secara bijaksana berdasarkan jumlah PC masing-masing
departemen. Hasil akhir dari keluaran sistem berupa nomor network baru, rentang alamat
IP, alamat broadcast, dan subnetmask untuk masing-masing departemen.
Kata kunci: IP address, subnetmask, host, broadcast.
1. PENDAHULUAN
IP address merupakan alamat logika yang di berikan ke semua perangkat
jaringan yang menggunakan protokol TCP/IP. IP address memungkinkan host
pada jaringan yang berbeda maupun pada jaringan yang sama untuk bisa saling
berkomunikasi walaupun dlm platform yang berbeda. Untuk mengatasi kesulitan
dalam perhitungan alamat IP munculah suatu metode yang dinamakan subnetting
yang berfungsi memperbanyak Network ID dimiliki dengan cara mengorbankan
sebagian Host ID untuk membuat Network ID tambahan.
Berdasarkan hal tersebut maka akan dibangun sebuah software aplikasi
yang dapat membantu seorang user dalam menentukan IP Address host yang ada
pada suatu jaringan secara efektif dengan pertimbangan banyaknya jumlah host
yang ada pada masing-masing divisi/departemen.
Penelitian ini memiliki batasan sebagai berikut:
a. Aplikasi akan menampilkan hasil dari prosses subnetting yang dari masingmasing
divisi/departemen.
b. Rentang IP Address pada setiap divisi/departemen bisa berbeda-beda
berdasarkan jumlah host yang telah user inputkan sebelumnya.
c. Jumlah divisi/departemen dibatasi maksimal 10.
d. IP yang digunakan adalah IPv4 (IP version 4).
2 Mubarak & Wahid – Aplikasi Menentukan IP Address & Subnetmask Host pada Jaringan
e. Kelas IP yang digunakan adalah kelas A, B dan C
f. Aplikasi ini dijalankan dalam sistem operasi Microsoft Windows.
2. LANDASAN TEORI
2.1 IP Address
IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang terbagi menjadi empat
kelompok, sehingga masing-masing kelompok terdiri dari bilangan biner 8 bit. Ini
merupakan implementasi alamat IP yang disebut IPv4 (Wagito, 2005). Sebagai
contoh:
11000000.10101000.01100100.01100111
alamat IP di atas setelah di konversi ke desimal menjadi:
192.168.100.103
Masing-masing kelompok bit biner terdiri dari 8 bit, sehingga jika diubah
menjadi bilangan desimal, maka bilangan yang mungkin adalah dari 0 (biner =
00000000) sampai 255 (biner = 11111111) yaitu ada 256 bilangan desimal.
2.2 Jenis IP Address
a. Classfull
Classfull merupakan metode pembagian IP address berdasarkan kelas dimana
IP address (yang berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi ke dalam lima kelas, yaitu
kelas A, B, C, D dan E.
b. Classless
Classless addressing disebut juga sebagai pengalamatan tanpa kelas. Classless
addressing Saat ini mulai banyak diterapkan, yakni dengan mengalokasikan IP
address dalam notasi Classless Inter Domain Routing (CIDR). Istilah lain yang
digunakan untuk menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan
secara lebih spesifik disebut juga dengan Network Prefik. Biasanya dalam
menuliskan network prefix suatu kelas IP address digunakan tanda garis
miring (slash) “/” diikuti dengan angka yang menunjukkan panjang network
prefix dalam bit.
2.3 Network ID, Host ID, dan Broadcast
Alamat IP pada dasarnya terbagi menjadi dua bagian yaitu Network ID dan
Host ID. Network ID untuk menentukan alamat jaringan, sedangkan Host ID
menentukan alamat host. Secara simbolik IP address juga bisa dituliskan sebagai 4
kelompok huruf seperti pada tabel 1. Selain itu IP address juga dapat dituliskan
seperti yang tampak dalam tabel 2.
Tabel 1. Tabel simbolisasi IP address
W X Y Z
Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 1-11 3
Tabel 2. Tabel Network ID dan Host ID
Kelas Network ID Host ID Default Subnet Mask
A w. x.y.z 255.0.0.0
B w.x y.z 255.255.0.0
C w.x.y z 255.255.255.0
Network ID akan menentukan alamat jaringan peralatan tersebut. Alamat
jaringan adalah alamat IP yang mana bit bilangan bagian host semuanya dibuat
menjadi 0. Alamat jaringan akan menentukan lokasi peralatan dalam sistem
jaringan, apakah ada pada lokasi yang sama atau tidak.
Host ID menentukan nomor host atau kartu jaringan untuk peralatan
jaringan yang dimaksud. Bagian host akan menentukan alamat host.
Selain alamat jaringan dan alamat host, juga dapat diambil pengertian
tentang alamat broadcast. Alamat broadcast adalah IP address yang semua bit
bilangan bagian host dibuat menjadi 1. Alamat broadcast digunakan untuk
berbicara secara simultan kepada semua peralatan dalam satu jaringan.
3. METODE PERANCANGAN
Metode perancangan perangkat lunak yang digunakan untuk mengelementasikan
adalah dengan metode berarah aliran data. Metode ini menyajikan
diagram alir (flowchart) yang menggambarkan proses pemasukan data pada
sistem, bagaimana data diproses sampai dengan penyajian data kepada user. Pada
perancangan ini digunakan perancangan arsitektural.
Perancangan arsitektural merupakan pembuatan sistem aplikasi dari
Perhitungan IP Address beserta implementasinya dengan menggunakan
pemrograman yang sesuai dengan karakteristik software tersebut, bagian umum
dari aplikasi ini bisa dilihat pada gambar 1 untuk pilihan manual dan gambar 2
untuk pilihan otomatis.
Gambar 1. Struktur Umum Software aplikasi Perhitungan IP Address Manual
Penjelasan dari bagian-bagian struktur umum sofware aplikasi Perhitungan
IP address manual adalah sebagai berikut:
4 Mubarak & Wahid – Aplikasi Menentukan IP Address & Subnetmask Host pada Jaringan
1. Input
Bagian Input adalah bagian dalam memberikan data yang dibutuhkan agar
dapat diproses melalui software aplikasi Perhitungan IP Address. Pada bagian
ini user menginputkan data Nomer Network yang akan di subnettkan, jumlah
departemen dan nama departemen beserta jumlah PC masing-masing
departemen.
2. Proses
Bagian Proses adalah bagian untuk mengeksekusi semua fungsi maupun
prosedur dari keseluruhan proses pada software aplikasi Perhitungan IP
Address ini. Pada Bagian ini sistem akan memproses data yang telah di
inputkan user. Pertama-tama sistem akan membaca nomer network, Jumlah
departemen dan Jumlah PC masing-masing departemen yang telah di
inputkan user. Berikutnya sistem akan menentukan Kelas IP berdasarkan
nomer network yang telah di inputkan. Kemudian sistem akan membaca
jumlah PC tertinggi dari data yang telah diinputkan user, apakah masuk
dalam rentang jumlah maksimum host pada kelas tersebut atau tidak. Jika Ya
maka sistem akan melakukan proses subnetting, namun jika tidak, sistem akan
menentukan kelas mana yang tepat untuk jumlah PC tersebut, kemudian
melakukan proses subnetting setelah menentukan nomer network baru.
3. Output
Bagian Output adalah bagian akhir dari keseluruhan proses pada software
aplikasi Perhitungan IP Address. Pada software ini data hasil akhir dari proses
adalah berupa data hasil subnetting diantaranya adalah: Nomer Network
masing-masing departemen, Rentang IP Address berdasarkan jumlah PC
masing-masing departemen, Alamat Broadcast dan Subnetmask.
Untuk proses kerja sistem bisa dilihat dari pseude code berikut:
IP Awal dimasukkan oleh User,
User memasukan data jumlah departemen,nama departemen dan jumlah PC masingmasing
departemen,
Cari Jumlah PC Tertinggi Dari Semua Departemen,
CAri Kelas yang tepat untuk proses subnetting
Jika PCTertinggi <= 62 dan PCTertinggi >= 2 maka kelas yang Tepat Adalah
KELAS C
Jika PCTertinggi <= 16382 dan PCTertinggi >62 maka kelas yang Tepat Adalah
KELAS B
Jika PCTertinggi <= 4194302 dan PCTertinggi >16382 maka kelas yang Tepat
Adalah KELAS A
Jika PCTertinggi > 4194302 atau IPKolom1 > 223 maka Tampilkan Informasi
TIDAK MASUK KELAS
Kemudian lakukan pengecekan kondisi mencukupi, kurang atau tidak Efektif
Untuk Kondisi mencukupi
Jika (PCTertinggi <= 62 dan PCTertinggi >= 2) dan (IPKolom1 >= 192 dan
IPKolom1 <= 223) Atau
Jika (PCTertinggi <= 16382 dan PCTertinggi >62) dan (IPKolom1 >= 128 dan
IPKolom1 <= 191) Atau
Jika (PCTertinggi <= 4194302 dan PCTertinggi >16382) dan (IPKolom1 >= 1 dan
IPKolom1 <= 126)
maka Kondisi MENCUKUPI dan lakukan proses subnetting
Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 1-11 5
Untuk Kondisi kurang
Jika (IPKolom1 >= 192 dan IPKolom1 <= 223) dan (PCTertinggi <= 16382 dan
PCTertinggi >62) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS B
Jika (IPKolom1 >= 192 dan IPKolom1 <= 223) dan (PCTertinggi <= 4194302 dan
PCTertinggi >16382) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS A
Jika (IPKolom1 >= 128 dan IPKolom1 <= 191) dan (PCTertinggi <= 4194302 dan
PCTertinggi >16382) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS A
Kemudian lakukan pemberian IP baru
Lakukan RandomIPKolom1(KelasYangTepat)
Untuk KelasYangTepat = KELAS A rentang random 1-126
Untuk KelasYangTepat = KELAS B rentang random 128-191
Untuk KelasYangTepat = KELAS C rentang random 192-223
Untuk KolomIP 2,3&4 rentang random (0-224)
Lakukan Proses Subnetting
Untuk Kondisi Tidak Efektif
Jika (IPKolom1 >= 1 dan IPKolom1 <= 126) dan (PCTertinggi <= 16382 dan
PCTertinggi >62) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS B
Jika (IPKolom1 >= 1 dan IPKolom1 <= 126) dan (PCTertinggi <= 62 dan
PCTertinggi >= 2) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS C
Jika (IPKolom1 >= 128 dan IPKolom1 <= 191) dan (PCTertinggi <= 62 dan
PCTertinggi >= 2) Maka Kelas Yang Tepat adalah KELAS C
Kemudian lakukan pemberian IP baru
Lakukan RandomIPKolom1(KelasYangTepat)
Untuk KelasYangTepat = KELAS A rentang random 1-126
Untuk KelasYangTepat = KELAS B rentang random 128-191
Untuk KelasYangTepat = KELAS C rentang random 192-223
Untuk KolomIP 2,3&4 rentang random (0-224)
Lakukan Proses Subnetting
Sedangkan perancangan arsitektural sistem untuk pilihan otomatis
digambarkan sebagai bagan alir yang tampak pada gambar 2.
Gambar 2. Struktur Umum Software aplikasi Perhitungan IP Address Otomatis
Penjelasan dari bagian-bagian struktur umum sofware aplikasi Perhitungan
IP Address otomatis adalah sebagai berikut:
1. Input
Bagian Input adalah bagian dalam memberikan data yang dibutuhkan agar
dapat diproses melalui software aplikasi Perhitungan IP Address. Berbeda
dengan subneeting manual, pada bagian ini user tidak menginputkan nomer
6 Mubarak & Wahid – Aplikasi Menentukan IP Address & Subnetmask Host pada Jaringan
network tetapi hanya menginputkan data Jumlah departemen dan nama
departemen beserta jumlah PC masing-masing departemen.
2. Proses
Bagian Proses adalah bagian untuk mengeksekusi semua fungsi maupun
prosedur dari keseluruhan proses pada software aplikasi Perhitungan IP
Address ini. Pada Bagian ini sistem akan memproses data yang telah di
inputkan user. Pertama-tama sistem akan membaca jumlah PC tertinggi dari
data yang telah diinputkan user. Berikutnya sistem akan menentukan kelas
mana yang lebih efisien untuk jumlah PC tersebut. Kemudian sistem akan
memberikan alamat IP secara acak sesuai dengan kelas yang telah ditentukan
untuk melakukan proses subnetting.
3. Output
Bagian Output adalah bagian akhir dari keseluruhan proses pada software
aplikasi Perhitungan IP Address. Pada software ini data hasil akhir dari proses
adalah berupa data hasil subnetting diantaranya adalah: Nomor Network
masing-masing departemen, Rentang IP Address berdasarkan jumlah PC
masing-masing departemen, Alamat Broadcast dan Subnetmask.
Untuk proses kerja sistem dapat dilihat dari pseude code berikut:
User memasukan data jumlah departemen,nama departemen dan jumlah PC
masing-masing departemen,
Cari Jumlah PC Tertinggi Dari Semua Departemen
CAri Kelas yang tepat untuk proses subnetting
Jika PCTertinggi <= 62 dan PCTertinggi >= 2 maka kelas yang Tepat Adalah
KELAS C
Jika PCTertinggi <= 16382 dan PCTertinggi >62 maka kelas yang Tepat Adalah
KELAS B
Jika PCTertinggi <= 4194302 dan PCTertinggi >16382 maka kelas yang Tepat
Adalah KELAS A
Jika PCTertinggi > 4194302 atau IPKolom1 > 223 maka Tampilkan Informasi
TIDAK MASUK KELAS
Kemudian Tentukan IP address yang akan disubnettkan dengan cara :
Lakukan RandomIPKolom1(KelasYangTepat)
Untuk KelasYangTepat = KELAS A rentang random 1-126
Untuk KelasYangTepat = KELAS B rentang random 128-191
Untuk KelasYangTepat = KELAS C rentang random 192-223
Untuk KolomIP 2,3&4 rentang random (0-224)
Lakukan Proses Subnetting
Untuk proses subnetting dapat dilihat dalam pseude code berikut:
Tentukan (Pangkat Terdekat – 2) yang hasilnya >= Jumlah host departemen
Tentukan Bit Host Baru
Untuk Kelas A mempunyai 24 bit host standard
Bit Host BAru Kelas A = Pangkat Terdekat
Untuk Kelas B mempunyai 16 bit host standard
Bit Host BAru Kelas B = Pangkat Terdekat
Kelas C mempunyai 8 bit host standard
Bit Host BAru Kelas C = Pangkat Terdekat
Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 1-11 7
Tentukan Bit Network
Kelas A mempunyai 24 bit host standard
Bit Network Kelas A : BitHostStandardKelasA – Pangkat Terdekat
Tentukan Subnetmask Baru
Kelas B mempunyai 16 bit host standard
Bit Network Kelas B : BitHostStandardKelasB – Pangkat Terdekat
Tentukan Subnetmask Baru
Kelas C mempunyai 8 bit host standard
Bit Network Kelas C : BitHostStandardKelasC – Pangkat Terdekat
Tentukan Subnetmask Baru
Tentukan Jumlah Subnet yang mungkin
Jumsubnet Yang mungkin : 2^ BitNetwork(KelasYgTepat)
Tentukan Kelipatan Kelompok Tabel IP
256 – Subnetmask Baru
4. IMPLEMENTASI
Halaman utama merupakan tampilan yang memuat berbagai macam
kebutuhan sistem, diantaranya adalah kebutuhan input, output dan menu, seperti
yang terlihat pada gambar 3.
Gambar 3. HalamanUtama
Di dalam tampilan utama terdapat 2 aktifitas bagi user untuk berinteraksi
dengan sistem yaitu:
1. Pilihan Manual
Urutan langkah proses Manual adalah sebagai berikut:
8 Mubarak & Wahid – Aplikasi Menentukan IP Address & Subnetmask Host pada Jaringan
a. Klik ComboBox jumlah departemen pilih jumlah yang dibutuhkan
b. Klik opsi RadioButton Manual
c. Inputkan IP Address yang akan di subnetkan
d. Inputkan Nama Departemen pada StringGrid yang tersedia
e. Inputkan Jumlah PC masing-masing departemen yang terdapat pada
tringGrid.
2. Pilihan Otomatis
Urutan langkah pilihan otomatis tidak jauh beda dengan proses manual,
hanya saja pada pilihan otomatis user tidak diharuskan menginputkan IP
Address. Langkah prosesnya adalah sebagai berikut:
a. Klik ComboBox jumlah departemen pilih jumlah yang dibutuhkan
b. Klik opsi RadioButton Otomatis
c. Inputkan Nama Departemen pada StringGrid yang tersedia
d. Inputkan Jumlah PC masing-masing departemen yang terdapat pada
StringGrid.
Pada Halaman utama terdapat beberapa komponen untuk input jumlah
departemen dan pilihan manual maupun otomatis. Semua dikelompokkan dalam
sebuah GroupBox yang diberi nama IP System. Pada bagian input IP System
terdapat 2 komponen yaitu:
1. ComboBox yang digunakan untuk menyimpan list jumlah departemen
2. RadioButton digunakan untuk menentukan pilihan sistem secara manual
maupun otomatis. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar 4.
Gambar 4. Input IP System
Pada pilihan manual dibutuhkan inputan berupa IP Address yang akan di
subnettkan. Untuk kebutuhan ini dibutuhkan sebuah komponen GroupBox yang
diberi nama IP Address dan 4 buah komponen Edit. Dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Input IP Address
Selain itu untuk input nama departemen dan jumlah PC masing-masing
departemen digunakan sebuah komponen StringGrid seperti pada gambar 6.
Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 1-11 9
Gambar 6. Input Nama Departemen dan Jumlah PC
Untuk menampilkan proses perhitungan sistem digunakan sebuah
komponen memo seperti pada gambar 7.
Gambar 7. Output Proses Perhitungan Sistem
Untuk menjalankan pengolahan data yang telah diinputkan pada sistem
kemudian menampilkan hasil proses di butuhkan sebuah komponen SpeedButton
yang diberi nama tombol Proses seperti yang terlihat pada gambar 8.
Sedangkan halaman tabel menampilkan hasil dari proses subnetting. Pada
tampilan ini sistem akan menampilkan Output dari sistem berupa Nama
Departemen, Network ID, Range IP, Alamat Broadcast dan Subnetmask. Halaman
Tabel terlihat pada gambar 9.
10 Mubarak & Wahid – Aplikasi Menentukan IP Address & Subnetmask Host pada Jaringan
Gambar 8. Tombol Proses pada halaman Utama
Gambar 9. Halaman Tabel
5. SIMPULAN
Setelah dilakukan analisis terhadap sistem aplikasi untuk menghitung IP
address dan menentukan subnetmask, maka didapatkan beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
Media Informatika, Vol. 4, No. 1, Juni 2006, 1-11 11
1. Perangkat lunak yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman Delphi 6.0
ini dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penentuan IP
address dan subnetmask dalam pengalamatan suatu jaringan berdasarkan
jumlah PC yang telah diinputkan.
2. Pengujian sistem terhadap pemasukan data yang tidak benar memberikan
hasil yang baik. Sistem mampu mengantisipasi kesalahan pemasukan data
dengan memberikan pesan kesalahan pada user.
3. Untuk proses perhitungan otomatis, sistem bekerja dengan baik, user hanya
memasukkan data jumlah PC tanpa memasukkan data IP address. Namun
sistem dapat menentukan langsung IP address yang tepat beserta
subnetmasknya berdasarkan jumlah PC yang telah dimasukan, sehingga
memberikan kemudahan bagi user yang kurang memahami dalam penetuan
kelas IP address.

 
Make a Free Website with Yola.